Dua sumber keamanan, Sabtu (20/4/2024), menyatakan bahwa pangkalan militer Irak dihantam “serangan bom” pada Jumat (19/4/2024) yang mengakibatkan beberapa orang cedera. Pangkalan itu disebut menampung koalisi kelompok bersenjata yang mendukung Iran.
Ledakan tersebut menghantam pangkalan militer Calso di Provinsi Babilonia di selatan Bagdad, tempat Pasukan Mobilisasi Populer Irak, atau Hashed al-Shaabi, ditempatkan, menurut sumber Kementerian Dalam Negeri Irak dan seorang pejabat militer.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan “pengeboman udara” itu menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya, sementara sumber militer melaporkan tiga personel militer Irak terluka dalam serangan tersebut.
Dalam pernyataannya, Hashed al-Shaabi menyebutkan bahwa sebuah “ledakan” menyebabkan “kerugian materi” dan korban jiwa, tanpa memberikan detail mengenai jumlah korban luka.
Kelompok tersebut mengonfirmasi bahwa lokasi mereka di pangkalan militer diserang, dan pihaknya mengirim tim penyelidik ke tempat kejadian.
Merujuk pada pertanyaan dari AFP, sumber keamanan menolak untuk mengungkapkan identitas pihak yang bertanggung jawab atau memberikan informasi apakah serangan tersebut dilakukan oleh pesawat tak berawak.
“Ledakan itu mengenai peralatan, senjata, dan kendaraan,” kata sumber kementerian tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.
Tak lama setelah ledakan, militer AS mengatakan pasukannya tidak berada di balik serangan yang dilaporkan di Irak.
Komando Pusat AS (CENTCOM)” mengungah pernyataan di platform media sosial X bahwa “Amerika Serikat belum melakukan serangan udara di Irak hari ini.” Mereka menambahkan bahwa laporan mengenai pasukan Amerika melakukan serangan “tidak benar.”