Pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki kasus pengeboman yang dilakukan Israel terhadap tempat pengungsian warga Palestina di sekolah At Tabiin yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya
Serangan udara yang dilancarkan Israel pada hari Sabtu (10/8/2024) ke sekolah At-Tabiin di kawasan Daraj itu menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya. Sebagian korban dievakuasi dalam kondisi tubuh tidak utuh lagi. Sebagian lainnya masih tertimbun di bawah puing-puing bangunan.
Para saksi mengatakan melihat sedikitnya tiga rudal yang menghantam kawasan sekolah yang menjadi satu dengan masjid dan dihuni oleh sekitar enam ribu pengungsi itu. Jet-jet tempur Israel menyerang saat pengungsi di tempat pengungsian itu sedang bersiap shalat Subuh.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengutuk keras serangan Israel itu dan mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki hal tersebut.
Indonesia menegaskan Israel harus bertanggung jawab atas semua kejahatan tersebut dan mendesak dihentikannya segala bentuk impunitas terhadap negara Yahudi itu.
Pengamat Timur Tengah di Universitas Indonesia Yon Machmudi menilai pengeboman Israel ke sekolah yang jelas-jelas diketahui sebagai tempat pengungsian itu merupakan tragedi yang sangat mengerikan.
“Ini kan lagi-lagi sebuah genosida yang ada di depan mata tetapi dunia tidak bisa melakukan apa-apa, seperti lumpuh mereka terhadap tindakan yang dilakukan oleh Israel. Padahal jelas tindakan yang dilakukan Israel itu benar-benar melanggar hukum internasional,” ujar Yon kepada VOA, Minggu (11/8/2024).