Prabowo: Tidak Boleh Ada Narasi Tunggal dalam Penyelesaian Krisis Palestina-Israel

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berbicara di Shangri-La Dialogue yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies IISS di Singapura, Sabtu (1/6/2024). (foto: Courtesy Kemhan)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berbicara di Shangri-La Dialogue yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies IISS di Singapura, Sabtu (1/6/2024). (foto: Courtesy Kemhan)

Menhan yang juga presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, meminta komunitas internasional untuk memberikan solusi yang adil untuk menyudahi perang Israel-Hamas dengan gencatan senjata permanen. Ia menawarkan RI mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk menjaga dan memantau gencatan senjata.

Serangan terbaru Israel ke Rafah sepanjang minggu lalu menjadi sorotan utama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat berbicara di Shangri-La Dialogue yang diselenggarakan oleh International Institute for Strategic Studies IISS di Singapura, Sabtu (1/6/2024) sore.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin menyoroti peristiwa tragis terbaru di Rafah yang telah menyebabkan banyak korban jiwa yang tidak bersalah, termasuk anak-anak, perempuan, dan warga sipil tak bersenjata. Insiden yang memilukan ini mendorong kita untuk segera menyerukan investigasi menyeluruh terhadap bencana kemanusiaan ini. Memahami sepenuhnya tragedi ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Prabowo dalam forum tahunan yang dihadiri ratusan menteri dan pejabat senior, serta pakar keamanan dunia itu.

Presiden terpilih itu menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan solusi yang adil pada rakyat Israel dan Palestina.

“Kami sangat menyadari bahwa masalah Palestina adalah masalah yang panjang dan bersejarah. Kami menyadari bahwa kedua belah pihak sama-sama berhak prihatin atas keselamatan mereka, hak untuk hidup, dan mencapai kemakmuran. Kami juga menyadari fakta bahwa penyelesaian krisis ini harus berawal dari rasa saling menghormati,” tegas Prabowo.

“Tidak boleh ada narasi tunggal. Seperti yang sering kami sampaikan, Indonesia menyerukan solusi yang adil untuk masalah ini, dan itu berarti hak untuk hidup bukan hanya bagi Israel, tetapi Palestina. Bahwa rakyat Palestina berhak memiliki tanah air dan negara mereka sendiri. Berhak hidup dalam damai…” ujarnya.

Lebih jauh ia mengulangi pernyataan pemerintah sebelumnya yang menyerukan gencatan senjata komprehensif dan permanen untuk menghentikan perang Israel-Hamas yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa tak berdosa. Untuk menjaga dan memantau gencatan senjata itu, ujarnya, Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza.

Pos terkait