Mengapa Pariwisata Indonesia Tertinggal Jauh dari Singapura?

Wisatawan menikmati indahnya suasana matahari terbenam di Pantai Canggu, Bali, 2 Desember 2021. (Johannes P. Christo/REUTERS)
Wisatawan menikmati indahnya suasana matahari terbenam di Pantai Canggu, Bali, 2 Desember 2021. (Johannes P. Christo/REUTERS)

Alam indah dan menantang, serta keunikan budaya menjadikan Indonesia berada di peringkat ke 22 dalam Indeks Kinerja Pariwisata Dunia. Di kawasan Asia Pasifik, Indonesia berada di peringkat keenam. Tetapi dari sudut jumlah wisatawan, Singapura tetap jauh berada di atas Indonesia, terutama wisatawan asal Tiongkok. Hingga pertengahan tahun ini saja, lebih dari 1,4 juta wisatawan Tiongkok telah datang ke Singapura. Apa yang membuat Singapura lebih menggoda?

Baru-baru ini beredar luas sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang ibu asal Pekanbaru mengungkapkan mengapa ia cenderung berlibur atau berakhir pekan di Singapura ketimbang Jakarta. Ia mengungkapkan berbagai hal yang dapat dilakukannya dengan mudah, murah dan nge-trend di Singapura, dibanding kota besar seperti Jakarta.

Bacaan Lainnya

Pengamat pariwisata yang juga pengajar di sejumlah perguruan tinggi di Jakarta, Prof. Azril Azhari, mengatakan kepada VOA, sebuah faktor yang membuat Singapura berhasil menarik minat wisatawan adalah fokus kebijakan pariwisatanya yang sangat tersegmentasi.

“Wisata sudah masuk ke dalam “minat khusus” sekarang ini, satu di antaranya adalah shopping tourism di mana Singapore sudah mengembangkan retailtainment, yaitu retail kombinasi dengan entertainment sehingga shopping-nya mengasyikkan, shopping-nya ada fun-nya juga ada. Di kita sangat kurang, bahkan tidak menjadi perhatian kita,” jelasnya.

Lebih jauh Azril mencontohkan berbagai pengalaman unik yang bisa dinikmati wisatawan saat datang ke Singapura, seperti musium ice cream atau chocolate workshop.

Sementara Fajar Akbar, seorang pemimpin tur yang sudah berpengalaman memimpin perjalanan ke manca negara, menilai harga tiket penerbangan ke Singapura yang lebih murah dibanding tiket penerbangan domestik, membuat tidak saja warga dunia seperti warga Tiongkok, tetapi juga warga Indonesia sendiri, lebih memilih terbang ke negeri kota itu dibandingkan ke Jakarta atau Bali.

“Kalau bapak melihat salah satu contoh dari Pekanbaru itu ya, ibu-ibu yang sering ke Singapore, karena satu, dari jarak lebih dekat dari Pekanbaru ke Singapore dibandingkan ke Jakarta. Yang kedua soal tiket, Pak! Ini yang masih menjadi masalah di kita, lebih murah tiket ke luar negeri dalam hal ini Singapore dari pada dari Pekanbaru ke Jakarta atau ke Bali. Jadi orang berpikir mendingan saya ke luar negeri,” komentarnya.

Asril Azhar juga menyoroti perluasan program pariwisata secara terus menerus yang dilakukan pemerintah Singapura untuk membuat negara berpenduduk sekitar 5,6 juta jiwa ini tetap menarik. Di Orchard Road sepanjang 2,2 kilometer saja, saat ini terdapat lebih dari 5.000 toko, bar dan restoran yang memberi begitu banyak pilihan untuk para wisatawan.

“Nah, kemudian ada lagi yang dikembangkan oleh mereka itu yang disebut beyond shopping in mall, jadi sesuatu di luarnya. Ada sesuatu yang lebih kalau belanja, marilah belanja di Singapore, tetapi Anda tidak shopping saja ada hal yang lainnya yang dirasakan pengunjung.”

Pos terkait