Sejumlah Pihak Sayangkan Banyak Isu Penting Tidak Muncul dalam Debat Capres ke-3

Kandidat presiden Indonesia dari kiri: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan saat tampil dalam debat presiden ketiga pemilu 2024 di Jakarta, Minggu 7 Januari 2024.
Kandidat presiden Indonesia dari kiri: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan saat tampil dalam debat presiden ketiga pemilu 2024 di Jakarta, Minggu 7 Januari 2024.

JAKARTA – Sejumlah pihak menyayangkan banyak isu penting tidak muncul dalam debat calon presiden (capres) ke-3 pada Minggu (7/1/2024). Performa ketiga calon presiden dalam debat itu dinilai kurang maksimal.

Ketua Centra Initiative dan Peneliti Senior Imparsial Al Araf menyayangkan sikap capres 02 Prabowo Subianto yang tidak mau menjawab pertanyaan dari capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terkait alutsista dengan alasan rahasia negara dalam debat yang diadakan oleh KPU pada 7 Januari 2024.

Bacaan Lainnya

Baca jurnal berita politik berikut: Debat Ketiga Calon Presiden: Anies dan Ganjar Kritik Prabowo Terkait Alutsista Bekas

Menurutnya, berdasarkan UU Keterbukan Informasi Publik (KIP) pasal 17 c pertanyaan Anies dan Ganjar tersebut bukanlah rahasia negara.

“Apa yang dikategorikan (rahasia negara) yang termasuk di dalam pasal 17 C, adalah informasi tentang strategi, intelijen, operasi, taktik dan teknik yang berkaitan dengan penyelenggaraan sistem pertahanan dan keamanan negara. Terkait dengan alutsista, jumlah alutsista, dan anggaran itu terbuka. Kenapa? Itu duit rakyat (pajak), harus tahu kita. Jadi tidak ada yang masuk kategori rahasia,” ungkapnya di Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Selama menjabat menteri pertahanan, kata Al Araf, Prabowo juga tidak tidak membuat apa yang disebutnya buku putih pertahanan (defense white paper) atau panduan umum yang menjelaskan kepada dunia internasional bahwa kekuatan pertahanan Indonesia tidak akan mengancam kawasan. Buku putih pertahanan tersebut, jelasnya, dibuat terakhir kali oleh mantan menhan Ryamizard Ryacudu pada 2015.

Padahal, katanya, jika saja Prabowo membuat defense white paper ini, ia akan mudah menangkis serangan bertubi-tubi terkait pertahanan dari Anies dan juga Ganjar. Al Araf menilai Prabowo gagal menampilkan sebuah ide, gagasan, serta visi dan misi terkait keamanan dan pertahanan jika kelak ia terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Pos terkait