Survei Indikator Politik Indonesia: 85,3% Yakin Prabowo Mampu Memimpin Indonesia

Presiden Indonesia Prabowo Subianto melambaikan tangan saat meninggalkan Akademi Militer setelah retret kabinet di Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 27 Oktober 2024. (Achmad Ibrahim/AP) Teruskan
Presiden Indonesia Prabowo Subianto melambaikan tangan saat meninggalkan Akademi Militer setelah retret kabinet di Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 27 Oktober 2024. (Achmad Ibrahim/AP) Teruskan

Keterbukaan Publik

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan tingkat kepercayaan pada Prabowo sangat tinggi ini merupakan hal yang sangat penting. “Di sini adalah kesempatan untuk pemerintahan kabinet Merah Putih untuk melakukan hal-hal yang mendasar, yang fundamental kalau memang dirasakan ada yang perlu,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Dia mencontohkan akan mengusulkan efisiensi dan keterbukaan publik, termasuk memberi kesempatan kepada whistle blower penyelewengan anggaran di kementeriannya.

Sementara Wakil Ketua MPR Lestari Mordeijat melihat hasil jajak pendapat itu sebagai bukti optimisme rakyat pada pemerintahan Presden Prabowo; “dan ini merupakan pijakan awal yang baik.” Namun dia mengingatkan ada sejumlah isu yang harus segera diperbaiki pemerintahan Prabowo ke depan.

“(Ada) tiga hal utama semuanya bermuara pada ekonomi. Bagaimana harga dan ketersediaan pangan, masalah (penyediaan) lapangan pekerjaan, kita tahu persis bagaimana tingkat pengangguran makin meningkat,” ujarnya.

Hasil Survei: Kondisi Ekonomi Buruk, Penegakan Hukum Baik

Dekan Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Islam Internasional Indonesia Philips J. Vermonte melihat hal yang menarik dari survei itu. Yaitu penilaian masyarakat bahwa situasi politik, keamanan, dan penegakan hukum dianggap baik, meskipun kondisi ekonomi dinilai memburuk.

“Artinya mereka move on dari kontestasi politik yang tajam selama pemilu. Menurut saya, ini menunjukkan kedewasaan masyarakat Indonesia bahwa mereka bisa move on ketika ada pemerintahan baru. Ini harus kita jaga terus untuk ke depannya,” ujarnya.

Menurut Philips, masyarakat perlu memahami untuk tidak terburu-buru melihat prestasi pemerintah dalam tiga bulan karena keberhasilan yang penting adalah dalam jangka panjang, seperti program makanan bergizi gratis yang hasilnya tidak dapat terlihat dalam waktu singkat. [voa]

Jaringan: VOA

Pos terkait