Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan 85,3 persen responden yakin Presiden Prabowo Subianto mampu memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Tingginya keyakinan publik itu menunjukan legitimasi dan modal politik Prabowo yang sangat besar.
JAKARTA – Hasil survei yang menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan publik pada Presiden Prabowo Subianto ini tidak saja dapat dibaca sebagai kuatnya legitimasi dan modal politik purnawirawan jendral ini, tetapi juga peringatan untuk bekerja keras karena besarnya tingkat kekecewaan publik jika ia gagal.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan soal hasil survei atas 1.200 responden di seluruh Indonesia pada tanggal 10-15 Oktober, yang bagai pisau bermata dua ini.
“Pak Prabowo ini punya tingkat keyakinan publik yang tinggi karena terjadi semacam koalisi di tingkat bawah antara basis pak Jokowi dan Pak Prabowo. Pada masa Pak Jokowi terpilih sebagai presiden tahun 2014 maupun tahun 2019 itu basis Pak Prabowo masih belum ikhlas untuk mendukung Pak Jokowi, karena polarisasinya yang sangat tinggi sekali saat itu. Makanya publik confident pada masa Pak Jokowi itu lebih bersifat partisan karena hanya ditopang pendukung Pak Jokowi saja. Nah, sekarang berbeda karena Pak Prabowo terpilih salah satunya dengan impact Pak Jokowi. Ketika Pak Prabowo terpilih sebagai presiden, pendukung Pak Jokowi confident terhadap pak Prabowo,” ungkapnya.
Survei ini juga menjaring harapan publik pada pemerintahan Prabowo Subianto secara rinci. Yaitu soal mengendalikan harga kebutuhan pokok (30,4 persen), menyedikan lapangan kerja (18,9 persen), mengurangi kemiskinan (10,3 persen), pemberantasan korupsi (7,6 persen), dan memajukan sektor pertanian (7,5 persen).
“Pertama adalah mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok. Ini isu yang relatif tidak baru muncul, terus menerus, tetapi proporsi (dan frekuensi) mereka yang menginginkan agar pemerintah bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok itu membesar, terutama beberapa waktu terakhir ini,” ujarnya.
Survei ini juga menyatakan mayoritas publik (86,5 persen) tahu program makan bergizi gratis yang merupakan janji kampanye paling menonjol pasangan Prabowo-Gibran. Sebanyak 77,6 persen responden setuju agar program itu dilaksanakan. Bahkan 66,1 persen responden percaya program makan bergizi gratis dapat mengatasi masalah gizi buruk.
Oleh karena itu pemerintah, kata Burhanuddin, perlu menyampaikan kepada publik bahwa program tersebut bukan sesuatu yang instan karena membutuhkan perencanaan, tata kelola, infrastruktur dan logistik yang baik. Jika program makan bergizi gratis berhasil diwujudkan maka tingkat kepercayaan publik pada Prabowo semakin menguat.