Rakernas SMSI: Ketua Dewan Pers Ingatkan Jurnalis Soal Hak Cipta

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu membuka Rapat Kerja Nasional Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) 2024 di Hotel Jayakarta, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024). (siberindo.co/SMSI)
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu membuka Rapat Kerja Nasional Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) 2024 di Hotel Jayakarta, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024). (siberindo.co/SMSI)

JAKARTA – Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) 2024, mengingatkan para jurnalis soal hak cipta dalam memuat berita bersumber dari media lain.

“Sebentar lagi akan undang-undang hak cipta yang lebih ketat. Jangan asal muat atau comot berita, dan asal tayang,” ujar Ninik Rahayu saat membuka Rakernas SMSI 2024 di Hotel Jayakarta, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).

Bacaan Lainnya

Ninik Rahayu mengingatkan hal itu terkait makin banyak kasus pelanggaran hak cipta di ranah media. Banyak jurnalis mengambil berita dari sumber lain tanpa izin, dan tanpa memberikan kredit yang layak.

Ninik menegaskan bahwa praktik ini tidak hanya melanggar etika jurnalistik, tetapi juga bisa berujung pada konsekuensi hukum yang serius.

Undang-undang hak cipta yang baru diharapkan akan memberikan perlindungan lebih bagi karya jurnalistik dan memastikan bahwa setiap karya yang dipublikasikan mendapatkan penghargaan yang sesuai. Selain itu, aturan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas jurnalisme di Indonesia.

“Dewan Pers akan terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya menghormati hak cipta dan menjaga integritas dalam profesi jurnalisme. Kami berharap para wartawan dapat memahami dan mematuhi aturan ini demi kebaikan bersama,” tambah Ninik.

Dengan adanya undang-undang hak cipta yang lebih ketat, diharapkan para wartawan dan media massa di Indonesia akan semakin profesional dalam menjalankan tugasnya, serta menghargai karya jurnalistik yang dihasilkan oleh rekan seprofesi mereka. (siberindo/ms)

Pos terkait