Karimun, JurnalTerkini.id – Ki Dalang Siswanto sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat jawa di Karimun ini. Ia adalah dalang wayang kulit yang sering tampil di berbagai acara. Selain menjadi dalang wayang kulit, Siswanto juga menjadi pengrajin wayang kulit. Dimana hasil karyanya sudah cukup banyak mencapai ratusan wayang kulit dengan berbagai tokoh wayang yang telah dihasilkan.
“Alhamdulillah, lumayanlah ada yang pesan tokoh wayang. Selama ini, kulit sapi cukup banyak disini dan ada yang dikasih ada juga kita beli. Jadi saya manfaatkan untuk membuat wayang kulit,” terangnya di Karimun, Rabu (13/11/2024).
Ia mengungkapkan, bahwa saat ini belum ada perhatian dari Pemda Karimun terhadap kerajinan tradisional yang berasal dari Jawa. Sebab letak geografis Karimun sangat strategis yang berdekatan dengan dua negara serumpun. Sehingga dapat mempromosikan hasil kerajinan wayang kulit yang kemungkinan besar bisa dilirik oleh wisatawan luar negeri.
“Inilah yang saya harapkan kepada Pemda Karimun, agar tidak tergerus zaman apalagi gempuran teknologi digital yang cukup dasyat saat sekarang ini,” ujarnya.
Selain itu kata ki dalang panggilan akrabnya, berharap kepada dinas terkait agar bisa melibatkan anak-anak pelajar untuk mengenal budaya tradisional salah satunya wayang kulit. Agar dapat dicintai budaya Indonesia yang bisa dilestarikan.
“Memang proses pembuatannya sangat sulit, tapi itu harus menjadi tantangan bagi generasi muda. Saya saja masih mampu membuat wayang kulit, padahal membuat wayang kulit itu secara otodidak,” tuturnya.
Maka untuk itu, agar kesenian tradisional wayang kulit bisa lestari harus melibatkan anak-anak pelajar. Sebab, didalam wayang kulit banyak cerita pesan-pesan moral yang disampai dan pesan-pesan tersebut tetap realistis dizaman sekarang.
“Saya siap memberikan dan melatih bagaimana membuat wayang kulit. Dan mengajarkan bagaimana menjadi dalang, bisa menggunakan bahasa indonesia,” ucapnya.
Sementara itu warga Karimun asal Jawa Tri berharap pengrajin wayang kulit harus dapat dilestarikan melalui generasi muda dengan cara pembinaan. Dimulai dari edukasi ke sekolah-sekolah, termasuk dari dinas terkait.
“Harapannya generasi muda bisa mencintai kesenian daerah seperti wayang kulit. Bagaimana proses pembuatannya, hingga memainkan wayang kulit dengan pesan-pesan moral yang baik,” singkatnya. (jms)