Naim Qassem terpilih oleh Dewan Syura yang terdiri dari lima anggota, yang merupakan badan pengambil keputusan utama organisasi tersebut.
Hizbullah Lebanon, Selasa (29/10/2024) mengumumkan mereka sepakat memilih Naim Qassem untuk menggantikan Hasan Nasrallah, pemimpin yang tewas dalam serangan Israel di Beirut selatan pada bulan lalu. Qassem adalah pejabat tertinggi kedua dalam gerakan tersebut.
“Dewan Syura (yang memerintah) Hizbullah sepakat untuk memilih Sheikh Naim Qassem sebagai sekretaris jenderal baru,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan, lebih dari sebulan setelah pembunuhan Nasrallah.
Hizbullah bertekad menjaga “api perlawanan tetap menyala” hingga berhasil menang melawan Israel setelah pertempuran sengit meletus pada 23 September.
Qassem terpilih oleh Dewan Syura yang terdiri dari lima anggota, yang merupakan badan pengambil keputusan utama kelompok tersebut. Pemilihan itu dilakukan dua hari sebelum pengumuman resmi pada Selasa, menurut sumber yang dekat dengan Hizbullah.
Sumber tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang berbicara kepada pers, mengatakan Dewan Syura yang baru akan dipilih setelah perang berakhir.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa Dewan itu nantinya dapat memilih untuk menunjuk pemimpin baru atau mempertahankan Qassem di posisi puncak.
Qassem telah lama berada di bawah bayang-bayang Nasrallah, sosok yang dikenal sebagai salah satu pemimpin paling misterius dan berpengaruh di Timur Tengah.
Hashem Safieddine, yang menjabat sebagai kepala dewan eksekutif Hizbullah, sebelumnya diprediksi akan menggantikan Nasrallah. Namun, ia juga tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut tak lama setelah kematian Nasrallah.
Sekutu Hizbullah dari Palestina, Hamas, menyambut baik pemilihan Qassem. “Kami melihat pemilihan ini sebagai bukti pemulihan partai dari penyerangan terhadap para pemimpinnya…” kata Hamas dalam sebuah pernyataan. Mereka berjanji akan “mendukung kepemimpinan baru”.