LAM Kepri Bakukan Tata Cara Tari Persembahan Demi Keseragaman

Workshop tari persembahan yang digelar DisdikbudKarimun bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Karimun di Gedung LAM Karimun, Jumat (31/5/2024). (jurnalterkini.id/yogi)

Karimun, JurnalTerkini.id – Tari persembahan merupakan salah satu jenis tari tradisional yang memiliki makna dan nilai budaya yang tinggi. Tari ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat dan budaya, seperti pernikahan dan penyambutan tamu.

Tari persembahan di kalangan masyarakat Melayu telah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Bacaan Lainnya

Secara umum, tari persembahan memiliki makna sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penghormatan kepada tamu agung. Tari ini juga dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai budaya kepada masyarakat.

Tari persembahan memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan jenis tari lainnya, antara lain: gerakan tari persembahan biasanya indah dan estetis, dengan makna dan simbolisme yang terkandung di dalamnya.

Pakaian yang mencolok dan menarik: Para penari tari persembahan biasanya mengenakan pakaian yang mencolok dan menarik, seperti baju adat atau kostum khusus yang dirancang untuk pertunjukan.

Dalam beberapa pertunjukan tari persembahan, para penari menggunakan properti berupa tepak sirih untuk disuguhkan kepada tamu kehormatan.

30 siswa SMP mengikuti workshop tari persembahan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karimun bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Karimun di Gedung LAM Karimun, Jumat (31/5/2024). (jurnalterkini.id/yogi)
Workshop tari persembahan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karimun bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) Karimun di Gedung LAM Karimun, Jumat (31/5/2024). (jurnalterkini.id/yogi)

Dibakukan

Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah membakukan tata cara menampilkan tari persembahan demi keseragaman di semua kabupaten/kota di Kepri.

“Tari persembahan sudah diselaraskan dan sudah dibakukan oleh LAM Kepri. Artinya, tari persembahan di kabupaten/kota se-Kepri sudah sama,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karimun, Ivit Ivizal di Tanjung Balai Karimun, Minggu (2/6/2024).

Baca juga jurnal berita Karimun berikut: Disdikbud Karimun Gelar Workshop Tari Persembahan

Tari persembahan merupakan tradisi adat melayu dalam sebuah acara. Tari persembahan dengan membawa tepak disuguhkan kepada tamu kehormatan atau tamu agung.

Dia juga mengatakan, tari persembahan merupakan adat istiadat yang terus dilestarikan. Selain untuk kreativitas seni, tari persembahan juga menjadi bagian dari promosi wisata budaya.

Sementara itu, Sekretaris LAM Karimun Dato’ Setia Laksana Oki Supriadi mengatakan, tari persembahan sudah lama menjadi bagian dari acara-acara yang diselenggarakan pemerintah daerah, lingkungan pendidikan hingga sosial kemasyarakatan.

“Sejarah awal munculnya tari persembahan dimulai sejak 1957, hingga terakhir revitalisasi pada tahun 2023,” kata Dato’ Setia Laksana Oki Supriadi.

Kepala Disdikbud Karimun Sugianto menambah tari persembahan merupakan tarian sakral yang dilestarikan sesuai amanah Undang-undang Perlindungan Kebudayaan.

“Disdikbud Karimun sebagai penanggungjawab memiliki tupoksi dalam perlindungan kebudayaan, melestarikan serta mensosialisasikan tari persembahan yang sudah dibakukan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri,” kata Sugianto.

Sementara itu, praktisi seni sekaligus penata tari Melayu, Sinta Trilia Rossa mengungkapkan, tari persembahan sebagai yang sudah dibakukan LAM Kepri ditampilkan oleh 7 penari.

“Dulu berbeda-beda. Tapi, sekarang sudah sama, 7 penari perempuan. Tapi, bisa lebih dengan perhitungan ganjil sesuai lokasi penari,” ucapnya. (yra)

Pos terkait