Soal Maraknya Bunuh Diri, Sekda: Jangan Kucilkan Orang Depresi

Sekda Karimun Muhammad Firmansyah memberikan tausiah dalam safari Ramadhan di Masjid Nurul Jamik, Prayun, Kecamatan Kundur Utara, Kamis (21/3/2024) malam. (jurnalterkini.id/yogi)
Sekda Karimun Muhammad Firmansyah memberikan tausiah dalam safari Ramadhan di Masjid Nurul Jamik, Prayun, Kecamatan Kundur Utara, Kamis (21/3/2024) malam. (jurnalterkini.id/yogi)

Karimun, JurnalTerkini.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karimun, Muhammad Firmansyah, kembali menyoroti maraknya kasus bunuh diri di Kabupaten Karimun.

Pada tahun 2024, tercatat sudah ada 5 kasus bunuh diri yang terjadi di Karimun. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.

Bacaan Lainnya

Baca jurnal berita Karimun berikut: Sekda Karimun Sebut Maraknya Kasus Bunuh Diri Persoalan Bersama

“Maraknya kasus bunuh diri ini menjadi keprihatinan kita semua. Ini merupakan masalah sosial yang harus segera dicarikan solusinya,” kata Sekda Firmansyah dalam safari Ramadhan di Masjid Nurul Jamik, Prayun, Kecamatan Kundur Utara, Kamis (21/3/2024) malam.

Sekda Firmansyah mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bunuh diri, antara lain depresi. Depresi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, trauma, dan penyakit mental.

“Dari beberapa kasus bunuh, dominan karena depresi atau stres,” katanya.

Gangguan mental, masalah ekonomi dan masalah keluarga, menurut dia, juga bisa meningkatkan risiko bunuh diri.

“Karena itu kita tidak bisa berdiam diri. Setiap individu tidak pernah terlepas dari masalah. Jangan dikucilkan, tetapi lakukan pendekatan dan bantu cari solusi,” katanya.

Dalam ajaran Islam, kata dia, bunuh diri termasuk dosa besar. Orang yang bunuh diri akan kekal dalam neraka.

“Mari sama-sama kita memberikan edukasi dan pemahaman tentang agama, paling kecil dalam lingkungan keluarga, tetangga dan masyarakat,” kata dia. (yra)

Pos terkait