KPU Bantah Server Sirekap di Luar Negeri

Pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan saksi partai melakukan rekapitulasi hasil tabulasi di tingkat kecamatan di Jakarta, 16 Februari 2024. (BAY ISMOYO / AFP)
Pejabat Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan saksi partai melakukan rekapitulasi hasil tabulasi di tingkat kecamatan di Jakarta, 16 Februari 2024. (BAY ISMOYO / AFP)

JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Senin malam (19/2) membantah kabar bahwa data dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) disimpan di server di luar negeri.

Alat bantu hitung suara Pemilu 2024 milik Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) disorot karena dinilai tidak dapat menyajikan data hasil pemungutan suara secara akurat.

Bacaan Lainnya

Sorotan bergulir menjadi kecaman luas ketika hasil penelusuran beberapa pakar informatika dan teknologi mendapati lokasi penyimpanan data dari email sirekap.web.kpu.go.id dan pemilu2024.kpu.go.id berada di luar negeri; yaitu di China, Singapura dan Prancis.

Berbicara dalam konferensi pers Senin malam di kantor KPU, Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos membantah berita itu. “Lokasi penyimpanan data seluruhnya berada di Indonesia, tidak ada data yang disimpan di entitas negara lain,” tegasnya.

Betty menjelaskan bahwa Sirekap baru pertama kali digunakan dalam Pemilu 2024 dengan kompleksitas lima jenis pemilu sekaligus. Untuk menunjang kebutuhan Sirekap dibutuhkan cloud server yang dapat dipercaya, memiliki skalabilitas yang tinggi dan sistem keamanan yang mumpuni.

Menurutnya implementasi cloud server memperhatikan regulasi yang berlaku dan memperhatikan perlindungan data pribadi. Portal publikasi Sirekap di Pemilu2024.kpu.go.id dalam rentang waktu tanggal 14-19 Februari 2024 sudah diakses 648.307.624 kali.

Untuk mengolah trafik yang begitu tinggi, KPU mengimplementasikan Content Delivery Network (CDN) yang berfungsi sebagai loket-loket yang tersebar di seluruh belahan dunia.

Betty mengatakan dengan CDN itu, masyarakat dapat mengakses portal publikasi Sirekap yang akan diarahkan ke CDN sehingga website memiliki kinerja lebih cepat dan aman. Dari sisi keamanan, Sirekap dilindungi oleh Web Application Firewall (WAF) dan anti-DDoS, yang dapat membersihkan traffic secara efisien dan memberi perlindungan, bahkan saat ada peningkatan akses yang sangat tinggi secara bersamaan ke aplikasi itu.

“DDos sendiri adalah Distributed Denial of Service, serangan siber yang terjadi dengan cara membanjiri server dengan fake traffic internet yang diharapkan bisa lumpuh. Tujuannya adalah untuk mencegah pengguna lain mengakses layanan,” tambahnya.

Pos terkait