Menurut Djoko Lelono, penerapan adat istiadat perlu diterapakan dalam kehidupan sehari,berprilaku dan bernegara, contohnya di Tapananuli atau daerah Toba, konsep kekerabatan berdasarkan adat ketika menyelenggarakan pesta atau kegiatan lain harus melihat dimana posisi dia dalam adat tersebut, tanpa mempedulikan pangkat dan jabatan seseorang.
Misalnya seorang pejabat tinggi apabila pada satu acara adat ,sang pejabat berposisi sebagai boru, dia harus melayani tamu tamu dan orang yang selalu siap diperintah oleh kerabat dari pihak istrinya.
“Dan konsep tersebut juga sangat relevan hingga kini apabila diterapkan dalam konsep kehidupan bernegara, yaitu selalu mengabdi untuk masyarakat dan berprinsip bahwa jabatan tersebut merupakan suatu tanggung jawab besar untuk melayani masyarakat,” kata Djoko Lelono yang pernah bertugas di Kabupaten Toba .
Menurut pengakuannya, dalam bertugas pernah mendapat makian dari seorang pengemudi mobil, tapi dia tetap tidak terbawa emosi ,karena apabila kita ikut juga terbawa emosi, akan fatal akibatnya,” kata Djoko Lelono.
Pengendalian emosi adalah hal yang utama dalam pengendalian jiwa dan perilaku. Dalam agama kristen misalnya ada dikatakan “kalau pipi kananmu ditampar orang maka berikan pipi kirimu” itulah konsep hidup, artinya apa bila hal tersebut diterapkan dikehidupan kita sehari hari maka tidak akan terjadi luapan emosi yang akan menjadikan perseteruan yang merugikan semua, dan bagi agama kami yang beragama Islam hampir sama.
Pernah dikisahkan saat itu Nabi Muhammad SAW menyuapi seorang Yahudi yang mengalami kebutaan setiap hari sampai sang Nabi meninggal dunia, walaupun si Yahudi selalu marah marah ketika disuapi dan ketika sang Nabi hendak meninggal dunia, tetap berpesan kepada sahabatnya agar tetap menyuapi si Yahudi walaupun dirinya sudah meninggal nanti.
Dari kisah Nabi tersebut kita dapat mengambil hikmah walaupun kita dimaki dan dicaci tapi kita tetap ikhlas dalam melayani.
Tentang penerapan prokes bagi masyarakat, Satlantas Polresta Binjai, sering memberikan hadiah bagi masyarakat yang menerapakan prokes ketika berkendera, ini merupakan bentuk motivasi, hal ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat, agar selalu sadar dan taat akan peraturan untuk kebaikan semua.
Dalam bincang-bincang tersebut banyak hal yang dijadikan sebagai inspirasi dan pencerahan serta pelajaran yang dapat diambil hikmahnya, tetapi bincang bincang tersebut harus kami akhiri karena, adanya paggilan damai dari sebuah masjid untuk melaksanakan Shalat Jumat bagi pemeluknya,dan Djoko Lelono undur diri untuk melaksanakan Shalat Jumat.