AKP Djoko Lelono, Polisi Berpikir Sederhana Memegang Teguh Falsafah Jawa

AKP Djoko Lelono, Kasat Lantas Polres Binjai, polisi berpikir sederhana memegang teguh falsafah Jawa. (foto: ronald sihombing)
AKP Djoko Lelono, Kasat Lantas Polres Binjai, polisi berpikir sederhana memegang teguh falsafah Jawa. (foto: ronald sihombing)

Menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam dari Kota Medan, Jumat (13/3/2021), akhirnya tim Jurnalis sampai di Kota Binjai, Sumatera Utara, kota yang dijuluki Kota Rambutan.

Perjanalan ini dilakukan hanya untuk bertemu Djoko Lelono, seorang polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).

Bacaan Lainnya

Kesan pertama yang ditangkap ketika bertemu dengan AKP Djoko Lelono adalah berpenampilan sederhana, terbuka dalam menyampaikan pendapat, jujur, humoris dan memiliki perhatian terhadap lawan bicaranya.

AKP Djoko Lelono saat ini menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Binjai yang diserahterimakan pada (31/8/2019) yang lalu. Sebelumnya Djoko Lelono menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Langkat Sumatera Utara.

Kunjungan bertemu AKP Djoko adalah untuk melihat lebih dekat sosok yang dekat dengan wartawan, untuk berbincang dan mencermati ide-ide yang sering dilemparkannya ketika bertemu dengan para insan pers.

Dalam pertemuan tersebut AKP Djoko Lelono mengatakan, masa tugasnya yang hanya tinggal tiga tahun lagi, telah menerapkan dan membiasakan diri untuk selalu melakukan aktifitas tanpa dibantu oleh orang lain atau bawahannya.

Hal ini telah dia lakukan sejak dahulu, misalnya membelikan sesuatu keperluan ke warung tidak perlu melibatkan orang lain, dia melakukan sendiri jika tidak ada pekerjaan atau hal perlu lainnya. Ini merupakan konsep untuk membiasakan diri untuk selalu mandiri.

Ketika topik perbincangan tentang institusi lalu lintas di Kota Binjai, dan hal hal apa yang menonjol disana, dengan lugas dia mengatakan, “Bahwa kota Binjai adalah kota yang kecil, tidak ada hal yang menonjol yang berhubungan dengan pelanggaran lalu lintas.”

Dalam membahas topik tentang kehidupan, Djoko Lelono menceritakan banyak hal dan bagaimana cara menyikapi dan menjalani kehidupan sehari-hari sekaligus sebagai anggota Kepolisian.

Djoko Lelono mengatakan, “Falsafah hidup Jawa sebagai pedoman dalam menyikapi hidup dan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan”.

Bahwa semua yang ada di dunia ini adalah merupakan titipan termasuk jabatan, tidak ada yang kekal dan abadi, bahwa berbuat baik adalah hal utama yang paling penting dalam menyikapi hidup.

“Saya pernah jadi pengamen di Jakarta, pernah jadi sales pembersih kaca, pernah tidur di emperan rumah orang pernah ngangon ternak. Semua sudah saya pernah rasakan,sebelum saya jadi anggota Kepolisian,makanya ketika saya melihat seseorang saya akan memposisikan diri saya pada diri orang tersebut.Hal ini berguna untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain,” tuturnya panjang lebar.

Pos terkait