Karimun, JurnalTerkini.id – Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun Djunaidy menyerahkan sertifikat lahan Bandar Udara (Bandara) Raja Haji Abdullah Karimun bertempat di Ruang Tunggu Keberangkatan Bandara Raja Haji Abdullah, Sei Bati, Selasa (17/12/2024).
Plt Sekretaris Daerah Karimun menyerahkan lahan seluas 58 hektare yang telah dibebaskan pemerintah Kabupaten Karimun disertai penyerahan sertifikat lahan kepada Kepala Bandara Haji Abdullah Fanani Zuhri.
“Kita sudah menyelesaikan 58,1 hektare sampai dengan hari ini dan tinggal 51 hektare lagi yang belum kita serahkan dari total semuanya 109,1 hektare untuk bandara Raja Haji Abdullah. Kantor BPN sudah menyerahkan sertifikat kepada pemda kemudian Pemda menyerahkan secara langsung kepada Bandar Udara Raja Haji Abdullah. Insyaallah, ditahun depan kami akan bebaskan lahan lagi lahan untuk kebutuhan pengembangan bandara lebih kurang 51 hektare dan ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah,” ujar Djunaidi.
Dia juga melanjutkan, pemerintah daerah berkomitmen bertanggung jawab atas pembebasan lahan dan akan diserahkan kepada pihak bandara untuk dikembangkan kembali.
“Sampai hari ini, panjang runway 1.806 meter dan hal ini tentu akan semakin bertambah setiap tahunnya untuk menaikkan kapasitas pesawat yang akan landas di Karimun. Dengan begitu, masyarakat akan terbantu adanya transportasi udara ini,” lanjutnya.
APBD Kabupaten Karimun telah mengalokasikan pada sektor pendapatan dan tahun depan pemerintah provinsi akan memberikan dana guna membebaskan lahan secara bertahap.
Sementara itu, Kepala Bandara Raja Haji Abdullah Fanani Zuhri menyampaikan pemerintah provinsi selain menyiapkan anggaran pembebasan lahan juga akan melakukan pengembangan jalan raya serta berkontribusi di sisi darat.
“Tahap awal disamping pembebasan lahan mungkin adanya relokasi jalan. Ketersediaan lahan ini merupakan syarat mutlak pengembangan bandara dan dengan pengembangan bandara ini secara bertahap kami secara bertahap dimulai dengan mengembangkan landasan, kemudian mengembangkan parit dan pesawat dan terminal baru,” ujar Fanani.
Fanani juga melanjutkan dalam waktu 3 hingga 4 tahun apabila ketersediaan lahan dilakukan dengan cepat maka kami juga akan bergerak cepat.
“Kepada pemerintah daerah atas nama bandara, kami meminta anggaran untuk pengembangan bandara dan bersama pemerintah daerah adanya bantuan kebijakan dari pemerintah pusat untuk membantu pemerintah daerah melobi maskapai agar segera beroperasi disini,” tutup Fanani. (edy)