Karimun, JurnalTerkini.id – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perdagangan dan ESDM Karimun menyatakan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite lewat QR code My Pertamina belum berlaku di Kabupaten Karimun.
“Belumlah. Kita masih melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina. Tapi, itu harus dilakukan sosialisasi lebih dahulu kepada masyarakat,” kata Kepala Bidang ESDM Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan ESDM Karimun Vandarones Purba di Tanjung Balai Karimun, Rabu (11/9/2024).
PT Pertamina Patra Niaga akan memberlakukan pembelian BBM pertalite bagi kendaraan mobil dengan menggunakan QR code My Pertamina. Sehingga, masyarakat agar segera melakukan pendaftaran QR Code agar bisa membeli Pertalite ketika aturan pembatasan BBM subsidi sudah diterapkan.
Vandarones Purba mengatakan pembelian BBM masih tetap seperti biasanya. Dimana, untuk Kabupaten Karimun kuota BBM masih mencukupi dan tidak ada kendala. Sehingga, untuk kebutuhan BBM sendiri tidak ada kendala sampai sekarang ini.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala terhadap transporasi pengantaran BBM dari Tanjung Uban. Mengingat, kondisi cuaca saat ini memang kurang baik,” ungkapnya.
Masih kata Vandarones lagi, pihaknya saat ini bersama BUP Karimun sedang melakukan koordinasi dengan PT Pertamina. Untuk membangun jobber atau tangki penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) di lokasi Pelabuhan Parit Rempak. Tujuannya tidak lain untuk mengantisipasi faktor cuaca dalam transportasi BBM dari Tanjung Uban ke Karimun.
“Mudah-mudahan terealisasi tahun inilah. Paling penting kita (Pemda Karimun), mendorong terus apa yang diusulkan oleh BUP Karimun,” tegasnya.
Sementara itu pantauan dilapangan disalah satu SPBU Poros, aktivitas pengisian BBM jenis pertalite maupun solar terlihat tidak terlalu banyak antrian kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Susahlah bang, kalau pakai QR code My Pertamina. Aneh-aneh saja pertamina ini, sebentar-bentar berubah kebijakannya,” keluh James salah seorang pengguna kendaraan roda empat.(yra)