Pelawak Kirun Ramaikan Sedekah Bumi Desa Kalitengah Mranggen Lewat Pagelaran Wayang Kulit “Semar Bangun Deso”

Demak, jurnalterkini.id – Suasana lapangan Balai Desa Kalitengah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, dipenuhi antusiasme warga dalam perayaan tradisi tahunan Sedekah Bumi atau Apitan, Rabu malam (07/05/2025).

Gelaran budaya ini dimeriahkan dengan pertunjukan wayang kulit yang menampilkan lakon “Semar Bangun Deso”, dibawakan oleh dalang Ki Hadi Purwito dari Grobogan dan turut diwarnai kehadiran pelawak legendaris Abah Kirun.

Acara ini juga dihadiri oleh Forkopimcam Mranggen, Danramil 12 Mranggen demak Kapten Inf. Tulodo, Kapolsek Mranggen Akp.Margono diwakili Ipda Projo, serta Plt. Camat Mranggen Ali Mahbub yang diwakili oleh Sekcam A. Qolic.

Kepala Desa Kalitengah, H. Ahmad Saefudin, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh warga atas terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan bahwa Sedekah Bumi adalah bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi dan rezeki yang diterima.

“Sedekah Bumi merupakan warisan budaya leluhur yang harus terus kita lestarikan. Ini adalah bentuk syukur kita sekaligus sarana untuk menjaga harmoni dengan alam dan sesama. Saya juga mengimbau masyarakat untuk selalu tertib dalam membayar pajak,” ujarnya.

Salah satu momen yang menambah semarak acara adalah pembagian hadiah kepada warga Kalitengah yang taat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), di mana nama-nama pemenang telah diundi sebelum acara dimulai.

Kehadiran Abah Kirun menjadi salah satu daya tarik utama malam itu. Dalam sesi pitutur Jawa-nya, Abah Kirun menekankan pentingnya pelestarian tradisi Sedekah Bumi sebagai bagian dari jati diri bangsa dan nilai-nilai kearifan lokal. Ia juga menyampaikan pesan moral secara jenaka namun sarat makna, yang membuat warga terhibur sekaligus tercerahkan.

Pagelaran wayang kulit dengan lakon “Semar Bangun Deso” menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya gotong royong, kejujuran, dan kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat kecil. Pertunjukan ini berhasil menarik perhatian ratusan warga dari berbagai usia dan latar belakang.

Selain hiburan malam hari, kegiatan Apitan juga diisi dengan kenduri dan doa bersama para tokoh masyarakat pada siang harinya pukul 12.00 WIB, sebagai bagian dari tradisi yang telah berlangsung secara turun-temurun.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan tradisi Sedekah Bumi terus menjadi jembatan pengikat kebersamaan, serta sarana pelestarian budaya lokal di tengah arus modernisasi. (PH)

Total Views: 374

Pos terkait