Anggota DPRD Inhil Dr Ahmad Fuad Gelar Reses di Kampung Kelahiran, Masyarakat Sampaikan Keluhan Terkait Listrik dan Pemekaran Desa

Tamu ramah dan Silaturahmi anggota DPRD kabupaten Indragiri Hilir Dr Ahmad Fuad,S.E.I., M.E.Sy, dalam Rangka kegiatan Reses II MP II tahun 2025 di wilayah pemilihan dapil 3 Kecamatan Mandah - Pelangiran
Tamu ramah dan Silaturahmi anggota DPRD kabupaten Indragiri Hilir Dr Ahmad Fuad,S.E.I., M.E.Sy, dalam Rangka kegiatan Reses II MP II tahun 2025 di wilayah pemilihan dapil 3 Kecamatan Mandah - Pelangiran

Mandah,JurnalTerkini.id, – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir, Dr. Ahmad Fuad, S.E.I., M.E.Sy, melaksanakan kegiatan reses II MP II tahun 2025 di dapil pemilihannya (dapil 3) Parit Bente Berkat, Desa Bente, Kecamatan Mandah , yang juga merupakan kampung kelahirannya, pada Jumat (14/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan langsung keluhan serta kebutuhan masyarakat setempat.

Reses adalah salah satu bentuk kegiatan rutin yang dilakukan oleh anggota DPRD untuk mendekatkan diri dengan konstituen sekaligus mendengarkan langsung berbagai permasalahan yang ada di masyarakat. Dalam kesempatan kali ini, Dr. Ahmad Fuad menyampaikan pentingnya dialog langsung dengan masyarakat guna memastikan bahwa aspirasi mereka dapat diperjuangkan dan diakomodasi dalam program-program pembangunan daerah.

“Saya merasa sangat terhubung dengan masyarakat Desa Bente, karena ini adalah kampung kelahiran saya. Sudah sepatutnya saya hadir di tengah-tengah warga untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Melalui reses ini, saya ingin mengetahui masalah yang dihadapi masyarakat dan bagaimana saya sebagai wakil rakyat dapat turut berperan dalam mencari solusi yang terbaik,” ujar Dr. Ahmad Fuad dalam sambutannya.

Selama reses, masyarakat setempat diberikan kesempatan untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, antara lain terkait infrastruktur jalan yang rusak, kesulitan akses terhadap pelayanan kesehatan, listrik yang belum menyala, kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, serta pemekaran desa, dan kebutuhan akan program pemberdayaan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tak hanya itu, beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat juga turut menyampaikan harapan mereka agar pembangunan di daerah ini dapat lebih merata dan inklusif.

Dalam reses tersebut, masyarakat Desa Bente mengajukan beberapa isu penting yang mereka harap dapat diperjuangkan oleh anggota DPRD. Salah satu isu utama yang disampaikan adalah terkait dengan masalah listrik yang belum menyala di kampung mereka. Masyarakat setempat mengungkapkan rasa frustasi mereka karena hingga kini belum mendapatkan akses listrik yang memadai, padahal kebutuhan akan energi listrik sangat vital untuk kehidupan sehari-hari, terutama untuk kegiatan ekonomi dan pendidikan anak-anak.

“Sampai saat ini, kami masih bergantung pada generator untuk mendapatkan listrik. Kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk segera membangun infrastruktur listrik di desa kami. Ini sudah menjadi kebutuhan mendesak, apalagi bagi anak-anak yang membutuhkan penerangan untuk belajar,” ujar salah seorang warga, dalam kesempatan reses tersebut.

Selain masalah listrik, isu pemekaran desa juga menjadi sorotan utama. Masyarakat Desa Bente menginginkan agar desa mereka dapat dimekarkan, mengingat luasnya wilayah dan banyaknya penduduk yang tersebar. Mereka merasa bahwa pemekaran desa akan mempermudah akses terhadap pelayanan publik, termasuk kesehatan, pendidikan, serta pembangunan infrastruktur yang lebih merata.

“Pemekaran desa akan sangat membantu kami, karena saat ini banyak fasilitas yang masih jauh dan sulit dijangkau. Dengan pemekaran, kami berharap pelayanan publik akan semakin dekat dan lebih cepat,” tambah seorang tokoh masyarakat yang juga hadir dalam kegiatan reses.

Menanggapi aspirasi tersebut, Dr. Ahmad Fuad menyatakan bahwa masalah listrik dan pemekaran desa akan menjadi prioritas dalam perjuangannya di DPRD. Ia berjanji akan mengawal usulan-usulan tersebut agar bisa menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Saya akan membawa masalah ini ke sidang DPRD dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk segera mencari solusi terbaik. Untuk masalah listrik, saya akan berupaya agar desa ini dapat segera terhubung dengan jaringan listrik, sementara untuk pemekaran desa, saya akan memperjuangkan agar hal ini dapat dipertimbangkan oleh pemerintah,” ujar Dr. Ahmad Fuad.

Salah seorang warga, yang hadir dalam reses tersebut juga, mengungkapkan kekhawatirannya tentang kondisi jalan yang sering mengalami kerusakan dan menjadi hambatan utama dalam mobilitas masyarakat. “Kami berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan kondisi jalan yang sering rusak, terutama jalan menuju pusat Kecamatan Mandah. Ini sangat mempengaruhi kehidupan kami sehari-hari,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Ahmad Fuad menegaskan bahwa permasalahan infrastruktur memang menjadi salah satu fokus utamanya. “Masalah infrastruktur seperti jalan yang rusak akan saya usulkan agar dapat menjadi prioritas dalam program pembangunan daerah. Saya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mencari solusi terbaik,” ujar Dr. Ahmad Fuad.

Selain isu infrastruktur, masyarakat juga berharap agar sektor kesehatan dan pendidikan menjadi perhatian serius. Beberapa warga mengungkapkan kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan di desa mereka, yang terkadang memerlukan waktu lama untuk mencapai puskesmas terdekat. Sementara itu, anak-anak di daerah tersebut juga sering mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan berkualitas karena keterbatasan fasilitas sekolah

“Sebagai wakil rakyat, saya berjanji untuk terus mengupayakan agar fasilitas kesehatan dan pendidikan di daerah ini dapat ditingkatkan. Kami juga perlu memperhatikan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan agar dapat meningkatkan perekonomian keluarga,” tambah Dr. Ahmad Fuad.

Dr. Ahmad Fuad juga menambahkan bahwa reses ini merupakan bagian dari komitmennya untuk selalu dekat dengan masyarakat dan memastikan bahwa aspirasi mereka sampai ke tingkat pemerintahan yang lebih tinggi. Ia menyatakan bahwa permasalahan yang disampaikan akan didorong untuk dibahas dan dicari solusinya dalam program pembangunan daerah.

Kegiatan reses ini dihadiri oleh warga dari berbagai kalangan, termasuk tokoh adat, tokoh agama, serta pemuda yang berharap bahwa melalui forum ini, berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dapat segera mendapatkan perhatian dan solusi. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara masyarakat dan wakil rakyat serta mendorong tercapainya pembangunan yang lebih merata di Kabupaten Indragiri Hilir.

Dengan adanya reses ini, diharapkan masyarakat Desa Bente mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam upaya pemecahan masalah yang mereka hadapi, terutama terkait dengan infrastruktur dasar dan peningkatan kesejahteraan.

Total Views: 18

Pos terkait