Gubernur: Warga Kijang Lahirkan Pemikiran Pembangunan

GUBERNUR Kepulauan Riau Muhammad Sani berharap musyawarah Masyarakat Kijang Perantauan, bisa menghasilkan pemikiran yang benar untuk pembangunan Kijang maupun Kepri.

GUBERNUR Kepulauan Riau Muhammad Sani berharap musyawarah Masyarakat Kijang Perantauan, bisa menghasilkan pemikiran yang benar untuk pembangunan Kijang maupun Kepri.

Hal ini dikatakan Gubernur saat membuka Musyawarah Masyarakat Kijang Perantauan di Hotel Nagoya Plaza, Batam pada Senin (20/4). Tampak hadir dalam pembukaan tersebut Bupati Bintan Ansar Ahmad, Wakil Bupati Bintan Khazalik, Sekda Bintan Lamidi, dan sejumlah tokoh serta ratusan masyarakat Kijang.

“Masukan, kritik yang sehat dan membangun, juga sangat diperlukan. Karena, tanpa kritik, pembangunan juga tidak bisa berjalan dengan baik,” kata dia yang dikutip Jurnal dari laman kepriprov.go.id.

“Masyarakat di perantauan sumber kekuatan kita. Masyarakat Kijang selalu menjadi insan yang diperhitungkan,” kata Bupati Ansar yang saat menyampaikan sambutan ditemani Khazalik dan Lamidi.

Gubernur Sani mengaku tak menyangka begitu banyak masyarakat Kijang di perantauan, terutama di Batam. Dia bernostalgia dengan Kota Kijang, tempat awal dia mengabdi sebagai pelayan masyarakat hingga 48 tahun, mulai dari petugas pengantar amplop hingga sempat selama tiga tahun menjadi camat di Kijang.

“Hubungan emosional dengan masyarakat Kijang memang cukup rapat dan erat. Sampai sekarang. Kijang adalah kampung kedua saya setelah Sungai Ungar,” kata Sani. Sani pun berkisah tentang Jumat pekan lalu saat dia menjadi khatib di Masjid Nurul Hasanah dan berbincang-bincang dengan warga usai Jumatan.

Dalam kesempatan itu, Sani kembali menekankan pentingnya membangun hubungan baik antara satu dengan yang lainnya, dengan hati. “Terus ditumbuhkembangkan, kapan dan dimana saja. Mungkin saat itu tidak perlu, tapi saat lain perlu. Warnailah setiap hubungan baik yang sudah ada. Banyak untungnya kalau kita berbuat kebaikan,” kata Sani.

Paling kurang, kata Sani, dalam menjalin kehidupan, tidak zalim dengan kekuasaan yang dimiliki. Karena kekuasaan dari Allah. sani juga menekankan untuk tidak mengecilkan orang lain. “Sekali kita mengecilkan orang lain, kita juga kecil. Hari ini tak butuh orang itu, mungkin nanti kita butuh,” katanya.

Menurut Sani, dalam berbagai kesempatan, sampaikanlah sesuatu dengan lemah lembut. Meskipun kadang, kita menganggap diri kita berbuat baik, belum tentu baik dianggap orang.

“Teruslah berbuat baik tanpa mengharap balasan,” kata Sani sambil mengatakan hal terbaik untuk Kepri dengan terus bersama mengawal dan memberi masukan.

Sumber: kepriprov.go.id

Pos terkait