DUBAI, UNI EMIRAT ARAB – Iran pada Jumat (23/2/2024) membantah bahwa pihaknya telah memasok rudal balistik ke Rusia, setelah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan ada tanggapan internasional yang keras terhadap tindakan tersebut.
Awal pekan ini Reuters, mengutip enam sumber, melaporkan bahwa Iran telah memasok banyak rudal balistik darat-ke-darat yang kuat untuk Rusia.
Tindakan Iran itu telah memperdalam kerja sama militer antara kedua negara yang dikenai sanksi AS. Pemerintahan Biden memperingatkan Iran pada Kamis (22/2) akan tanggapan “cepat dan keras” dari komunitas internasional jika Republik Islam itu memasok rudal balistik ke Rusia.
“Meskipun tidak ada pembatasan hukum terhadap penjualan rudal balistik, Iran secara moral berkewajiban untuk menahan diri dari transaksi senjata selama konflik Rusia-Ukraina untuk mencegah terjadinya perang,” kata misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di platform media sosial X.
“[Hal itu] berakar pada kepatuhan Iran terhadap hukum internasional dan Piagam PBB,” tambahnya.
Pembatasan Dewan Keamanan PBB terhadap ekspor sejumlah rudal, pesawat nirawak atau drone, dan teknologi lainnya ke Iran telah berakhir pada Oktober.
Namun, Amerika Serikat dan Uni Eropa tetap mempertahankan sanksi terhadap program rudal balistik Iran di tengah kekhawatiran atas ekspor senjata ke proksi mereka di Timur Tengah dan Rusia.
Iran awalnya membantah memasok drone ke Rusia, tetapi beberapa bulan kemudian mengatakan pihaknya telah menyediakan sejumlah kecil drone sebelum Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. [voa]
Jaringan: VOA