Menebar Maaf di Bumi Berazam: Tradisi Bupati Karimun Menyambut Ramadhan

Bupati Karimun Aunur Rafiq bersalaman dengan para undangan acara wirid bulanan dan kenduri menyambut Ramadhan 1445 H di rumah dinasnya, Sabtu (9/3/2024) pagi. (jurnalterkini.id/edy kencana)
Bupati Karimun Aunur Rafiq bersalaman dengan para undangan acara wirid bulanan dan kenduri menyambut Ramadhan 1445 H di rumah dinasnya, Sabtu (9/3/2024) pagi. (jurnalterkini.id/edy kencana)

Menyambut bulan suci Ramadhan, tradisi maaf-memaafkan menjadi napas tersendiri bagi umat Islam di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Karimun. Menariknya, Bupati Karimun, Aunur Rafiq, memiliki cara unik untuk menjalankan tradisi tersebut.

Kegiatan ini digelar sepekan atau beberapa hari menjelang Ramadhan, orang nomor satu di Kabupaten Karimun ini menyelenggarakan acara silaturahmi atau syukuran menyambut Ramadhan.

Bacaan Lainnya

Undangan disebar untuk para pejabat dan tokoh agama, dan tokoh masyarakat tidak terkecuali para wartawan. Acara ini pun kerap dijuluki sebagai “Ramadhan Bersih Hati” oleh masyarakat setempat.

Dalam acara tersebut, Bupati Aunur Rafiq tak segan untuk mengawali sesi dengan meminta maaf secara terbuka kepada seluruh hadirin. Beliau mengakui khilaf dan kesalahan yang mungkin terjadi selama menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.

“Izinkan saya untuk terlebih dahulu meminta maaf atas segala khilaf dan kesalahan yang mungkin pernah saya lakukan, baik disengaja maupun tidak disengaja,” ucap Bupati Aunur Rafiq dalam acara kenduri atau syukuran menyambut Ramadhan di rumah dinasnya, Sabtu (9/3/2023).

Bupati Karimun Aunur Rafiq menyampaikan kata sambutan dalam acara kenduri dan wirid bulanan menyambut Ramadhan 1445 H di rumah dinasnya, Sabtu (9/3/2024) pagi. (jurnalterkini.id/edy kencana)
Bupati Karimun Aunur Rafiq menyampaikan kata sambutan dalam acara kenduri dan wirid bulanan menyambut Ramadhan 1445 H di rumah dinasnya, Sabtu (9/3/2024) pagi. (jurnalterkini.id/edy kencana)

Suasana haru dan penuh kebersamaan mewarnai acara syukuran. Bupati dan semua yang hadir saling berpelukan, bersalaman dan saling memaafkan. Tak jarang momen haru terlihat manakala masyarakat yang hadir maju untuk bermaaf-maafan dengan Bupati Aunur Rafiq.

Bagi Bupati Aunur Rafiq, tradisi ini tak hanya bertujuan untuk membersihkan hati menjelang bulan suci, namun juga sebagai upaya untuk membangun kedekatan emosional antara pemimpin dan masyarakat.

“Dengan saling memaafkan, kita dapat memulai Ramadhan dengan hati yang bersih dan suci. InsyaAllah, ibadah kita selama bulan Ramadhan akan diterima oleh Allah SWT,” tutur Bupati Aunur Rafiq.

Tradisi “Ramadhan Bersih Hati” yang digagas oleh Bupati Aunur Rafiq ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat. Tak sedikit warga Karimun yang menyambut baik tradisi ini.

“Ini tradisi yang bagus. Selain bisa saling memaafkan, kita juga bisa bertemu langsung dengan pak Bupati,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang hadir dalam acara tersebut. (yra)

Pos terkait