Tangkapan Nelayan Karimun Anjlok Drastis Diduga Akibat Limbah Blasting, Polisi Ambil Sampel

Seorang warga mengamati lapisan berwarna hitam diduga limbah B3 disamping area PT KSS, Kamis (9/10/2025). (JurnalTerkini.id/rusdi)
Seorang warga mengamati lapisan berwarna hitam diduga limbah B3 disamping area PT KSS, Kamis (9/10/2025). (JurnalTerkini.id/rusdi)

Ekosistem Pesisir Rusak

Sejumlah nelayan menyaksikan pengambilan sampel oleh kepolisian terkait dugaan limbah B3 di pesisir pantai Teluk Paku, Pasir Panjang, Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kamis (9/10/2025). (JurnalTerkini.id/Rusdi)
Sejumlah nelayan menyaksikan pengambilan sampel oleh kepolisian terkait dugaan limbah B3 di pesisir pantai Teluk Paku, Pasir Panjang, Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kamis (9/10/2025). (JurnalTerkini.id/Rusdi)

Nelayan mengaku mulai makin merasakan sulitnya menemukan udang di pesisir pantai sejak Mei 2025.

“Kami tidak tahu pasti sejak kapan dan dari mana limbah itu berasal, dan nanti pihak kepolisianlah yang akan menyelidikinya. Namun yang jelas, sekitar 16 kelompok nelayan dengan jumlah 216 orang sudah kehilangan mata pencaharian sejak Mei 2025,” kata dia.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan di lokasi, sejumlah personel Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Karimun tampak mengambil beberapa sampel bahan padat mirip tanah pasir berwarna hitam yang berada di bawah lapisan pasir atau lumpur.

Seorang nelayan, Kadir, menunjukkan kondisi pesisir yang airnya sedang surut. “Lihat sendiri kondisinya, pokok bakau tinggal sedikit. Dan lapisan yang hitam itu bukan tanah, tetapi mirip pasir besi yang sudah mengeras. Udang-udang atau ketam di sini juga sudah tidak ada,” keluhnya. (rdi)

Total Views: 917

Pos terkait