Kapolres Semarang Apresiasi Satkamling Jambon: Tradisi Jimpitan Jadi Simbol Keguyuban Warga

Kabupaten Semarang, jurnalterkini.id – Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy, S.I.K., M.Si., didampingi Wakapolres dan jajaran Pejabat Utama Polres Semarang, melakukan kunjungan kerja ke Dusun Jambon, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Selasa, 7 Oktober 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda pemantauan dan supervisi Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) yang digalakkan di wilayah hukum Polres Semarang.

Bacaan Lainnya

Rombongan Kapolres disambut secara meriah oleh warga dan Pemerintah Desa Kebondowo, dengan suguhan tarian tradisional Rodhat Kuntulan dari kelompok seni lokal. Hadir dalam penyambutan tersebut Camat Banyubiru Dewanto Leksono W., S.ST., M.M., serta Danramil Banyubiru Kapten Cke Noor Rofiq, yang turut mendampingi rangkaian kegiatan.

Dalam sambutannya, AKBP Ratna menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Dusun Jambon dalam menjaga keamanan lingkungan secara mandiri. Ia menilai keberadaan Satkamling di wilayah tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban.

“Satkamling ini bukan hanya simbol, tapi benar-benar menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat terhadap keamanan lingkungannya. Apalagi tradisi jimpitan yang masih berjalan, adalah wujud nyata keguyuban warga Dsn. Jambon,” ujar Kapolres.

Tradisi Jimpitan dan Ronda: Simbol Kekuatan Sosial Warga

Kapolres menekankan bahwa Poskamling tidak hanya berfungsi sebagai pos keamanan semata, namun juga sebagai ruang sosial untuk memperkuat komunikasi antarwarga dan menyelesaikan persoalan lingkungan secara musyawarah.

“Saya berharap Dusun Jambon ini menjadi salah satu dusun yang solid. Karena dari sinilah akan lahir rasa aman yang berdampak juga bagi wilayah Kabupaten Semarang secara keseluruhan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban sebagai tanggung jawab bersama, bukan semata tugas Polri. Menurutnya, peran aktif seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

Waspadai Hoaks dan Libatkan Pemuda dalam Kegiatan Positif

AKBP Ratna juga menyoroti maraknya penyebaran berita bohong (hoaks) yang kerap memicu keresahan sosial, khususnya di media sosial. Ia menyinggung peristiwa kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu, di mana sebagian besar pelaku diketahui adalah remaja.

“Ini menjadi indikator pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan dan aktivitas anak, terutama pada malam hari,” jelasnya.

Dalam konteks itu, Kapolres mendorong pelibatan generasi muda dalam kegiatan sosial dan budaya, seperti ronda malam, kegiatan kesenian, dan kerja bakti lingkungan. Kegiatan semacam itu, menurutnya, bisa menjadi ruang positif yang menumbuhkan rasa tanggung jawab dan solidaritas sosial di kalangan pemuda.

Pengecekan Poskamling dan Simulasi Keamanan

Kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan langsung fasilitas dan kelengkapan Pos Satkamling, termasuk simulasi penanganan pelaku kejahatan oleh warga saat ronda malam. Simulasi ini dimaksudkan sebagai pelatihan kesiapsiagaan warga terhadap potensi gangguan keamanan di lingkungan sekitar.

AKBP Ratna berharap, melalui penguatan fungsi Satkamling, sinergi antara Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan. Tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi wilayah yang aman, tertib, dan penuh semangat kebersamaan.

“Semangat gotong royong dan rasa memiliki inilah yang harus terus kita pelihara. Karena keamanan bukan hanya tugas aparat, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama,” pungkas Kapolres Semarang.
(Jk_Zed./PH)

Total Views: 126

Pos terkait