Warga Reteh Digegerkan Penemuan Kerangka Manusia di Kebun, Identitas Masih Misteri

Ket Foto: Pihak Kepolisian mendatangi lokasi penemuan dan memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Ket Foto: Pihak Kepolisian mendatangi lokasi penemuan dan memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Indragiri Hilir,JurnalTerkini.id – Warga Desa Sungai Asam, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia tanpa identitas di area perkebunan pada Rabu sore (1/10/2025). Penemuan ini sontak menggegerkan warga setempat dan viral di media sosial.

Kerangka tersebut ditemukan dalam kondisi tidak utuh, dengan sejumlah bagian tubuh yang sudah terpisah dan hanya tersisa tulang-belulang. Pakaian masih menempel di bagian tubuh, menjadi satu-satunya petunjuk awal bagi polisi untuk mengidentifikasi korban.

Informasi penemuan kerangka manusia ini pertama kali beredar di media sosial dan menjadi perbincangan hangat warga. Lokasinya berada di Parit Tanik, RT 02 RW 04, Desa Sungai Asam, yang dikenal sebagai area perkebunan milik warga.

Seorang warga yang melintas di area kebun dan curiga melihat sesuatu yang menyerupai tulang manusia. Setelah didekati, ternyata benar. Ia pun segera memanggil warga lainnya dan melaporkannya ke pihak berwajib.

“Awalnya warga mengira bangkai hewan, tapi setelah dicek, ternyata itu kerangka manusia. Sudah tak utuh lagi,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya saat ditemui Kamis (2/10/2025).

Tak lama setelah laporan masuk, aparat dari Polsek Reteh langsung mendatangi lokasi penemuan dan memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolsek Reteh, AKP Syahrial, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penemuan tersebut. Ia menyebut penemuan terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

“Benar, kerangka manusia ditemukan oleh warga. Jenis kelamin dipastikan laki-laki dewasa. Tapi identitasnya masih belum diketahui. Kami masih terus lakukan penyelidikan,” kata AKP Syahrial kepada awak media.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal oleh tim medis dan inafis kepolisian, kerangka tersebut diperkirakan telah berada di lokasi selama lebih dari dua hingga tiga bulan. Hal ini dilihat dari kondisi tulang yang sudah mulai terurai dan minim jaringan tubuh yang tersisa.

Yang menarik perhatian, beberapa pakaian masih melekat di tubuh korban. Di antaranya kaos berwarna hitam bertuliskan “FORMOSA” dan jaket kulit hitam. Pakaian ini kini dijadikan barang bukti utama untuk membantu proses identifikasi.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, apabila merasa kehilangan anggota keluarga dalam beberapa bulan terakhir, bisa melapor ke Polsek Reteh dengan membawa informasi pendukung seperti ciri fisik, pakaian terakhir yang dikenakan, atau dokumen lainnya,” tambah Kapolsek.

Karena sudah dalam kondisi tinggal tulang dan tidak bisa langsung diidentifikasi, pemerintah desa bersama warga sepakat untuk memakamkan sementara kerangka korban secara layak di TPU Desa Sungai Asam.

Kepala Desa Sungai Asam, dalam keterangannya, menyebut pihaknya akan mendukung proses penyelidikan polisi hingga identitas korban terungkap.

“Kita semua berharap semoga ada titik terang. Kalau memang korban adalah warga kita atau warga dari luar desa yang hilang, keluarganya bisa segera ditemukan,” ujarnya.

Penemuan kerangka manusia ini pertama kali diketahui publik luas setelah dibagikan oleh akun Facebook bernama Ruki Andika. Postingan itu menunjukkan lokasi penemuan dan informasi singkat mengenai kondisi jenazah. Hingga Kamis malam, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 130 kali, dibagikan lebih dari 200 kali, dan dipenuhi komentar dari warganet.

“Semoga segera ketemu keluarganya, Pak,” tulis salah satu akun.

Namun, tak sedikit juga yang mempertanyakan kenapa keberadaan kerangka tersebut baru diketahui setelah berbulan-bulan.

“Kalau warga atau petani sering kerja di situ, harusnya dari dulu sudah tercium bau bangkai,” komentar pengguna lain.

Hingga kini, belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian mengenai kemungkinan penyebab kematian korban. Dugaan sementara belum mengarah pada tindak kriminal karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan secara jelas dari sisa kerangka. Namun, pihak kepolisian tetap membuka kemungkinan apapun berdasarkan hasil investigasi lanjutan.

Tim identifikasi dan forensik masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk kemungkinan pengujian DNA jika diperlukan, untuk mencocokkan dengan data orang hilang yang masuk ke kepolisian dalam beberapa waktu terakhir.

Total Views: 754

Pos terkait