SUHU politik di Pilkada Kabupaten Karimun semakin panas. Aroma persaingan menuju kursi kepala daerah kian menyengat, diiringi derap langkah para kandidat yang kian masif. Sayangnya, di tengah semangat menuju pesta demokrasi, hadir bayangan gelap yang mengancam kemurnian Demokrasi.
Praktik kotor yang sering disebut “Politik Uang” ini bak virus yang dapat merusak sendi-sendi demokrasi. Para calon pemimpin, atau oknum yang bermain di belakangnya, menebar “amplop harapan” berisi uang tunai, menjual janji-janji manis dan bantuan tiba-tiba datang, hingga “amplop keberuntungan” dengan jumlah menggiurkan, adalah bentuk “rayuan gombal” politik uang yang harus diwaspadai. Padahal jelas bahwa larangan politik uang tertuang dalam Pasal 278 ayat 2, 280 ayat 1 huruf j, 284, 286 ayat 1, 515 dan 523 Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Pilkada seharusnya menjadi momentum bagi masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik berdasarkan kapasitas, integritas, dan visi misi yang jelas. Namun, politik uang justru menciptakan distorsi dalam proses demokrasi. Rakyat dijadikan obyek yang mudah dimanipulasi, suara mereka dirampas, dan kedaulatan mereka diinjak-injak. Pemimpin yang terpilih lewat jalan kotor cenderung akan menggunakan kekuasaannya untuk memperoleh keuntungan pribadi dan melupakan janji-janji kampanyenya.
Harapannya jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran setan politik uang. Ingatlah, suara kita adalah hak politik yang sangat berharga, jangan sampai tergadai oleh iming-iming semata. Sudah saatnya kita, seluruh elemen masyarakat Kabupaten Karimun bersama-sama menolak dan memerangi politik uang, Mari kita kawal Pilkada Kabupaten Karimun agar berjalan jujur, adil, dan bermartabat. Tolak segala bentuk politik uang, laporkan kepada pihak berwajib jika menemukan indikasi kecurangan, dan jadikan suara kita sebagai senjata ampuh untuk menghentikan lingkaran setan politik uang.
Pilihlah calon pemimpin yang memiliki visi misi yang jelas, rekam jejak yang bersih, dan komitmen yang kuat untuk memajukan Kabupaten Karimun Bumi Berazam. Masa depan Kabupaten Karimun ada di tangan kita semua.Jangan biarkan uang merampas hak kita untuk menentukan masa depan daerah yang kita cintai ini.
Penulis : Adiya Bapriyanto, Mahasiswa Kabupaten Karimun
