Demi Nafkahi Empat Adik, Personel Paskibraka Meranti Belajar di ‘Kaki Lima’

Bupati Kepulauan Meranti - Riau H. Muhammad Adil menyematkan lencana sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka kepada Nikita Muharamah saat Pengukuhan Paskibraka Kepulauan Meranti, 16 Agustus 2022 lalu. (Foto istimewa)
Bupati Kepulauan Meranti - Riau H. Muhammad Adil menyematkan lencana sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka kepada Nikita Muharamah saat Pengukuhan Paskibraka Kepulauan Meranti, 16 Agustus 2022 lalu. (Dok. Humas Pemkab Meranti)

Selatpanjang, JurnalTerkini.id – Personel Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2022 Nikita Muharamah harus belajar di lapak ‘Kaki Lima’ setiap hari tempat ia berjualan sate di Jl. Imam Bonjol Kota Selatpanjang – Riau.

Dampak dari perpisahan kedua orangtua, Nikita harus berperan menggantikan posisi sang ayah demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama seorang Ibu dan empat orang adik-adiknya yang masih kecil.

Bacaan Lainnya

Telah memasuki durasi 1 tahun berjualan, siswi Kelas 11 SMA Negeri 2 Selatpanjang itu tidak memiliki pilihan selain harus tetap melanjutkan pendidikan sambil bekerja, dan di sana juga lah ia harus menyelesaikan aneka tugas yang didapatkannya dari sekolah.

“Yaah, Niki rasa kalau persoalan keluarga biarlah itu jadi persoalan privasi kami, namun dalam kondisi seperti ini tidak ada pilihan selain harus tetap sekolah sambil cari uang demi mama dan adik-adik,” tutur remaja 17 Tahun tersebut.

Saat dimintai keterangan tentang cara ia membagi waktu, Accordionis Runner Up II Riau FLS2N 2019 tersebut mengatakan bahwa ia berjualan mulai jam 16.00 hingga jam 23.00 WIB.

“Saya dan mama bagi-bagi waktu. Paginya kan harus sekolah, jadi mama yang siapkan semua bahan jualan, terus mulai jam 4 sore lah baru jualan sampai jam 11 malam dan kadang lewat jam 11. Soalnya mama nggak bisa, sebab harus jaga dedek bayi yang masih kecil,” tambah Nikita.

Berstatus sebagai juara Musikalisasi Puisi 2021 di sekolahnya, tidak dapat dipungkiri oleh remaja berdarah Jawa-Minang tersebut, bahwa baginya tantangan hidup bukanlah alasan untuk tidak meluangkan waktu terjun di berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

“Kalau dibilang sibuk, yaah super – super sibuk, tapi kan hidup ini nggak cuma butuh makan, sebab sebagai pelajar saya juga punya keinginan untuk ikut kegiatan apapun. Mulai dari latihan nari, Musikalisasi Puisi, kegiatan organisasi dan harus ‘nongkrong’ juga dengan teman-teman di luar jam kerja dan di luar jam belajar,” tutup Nikita. (Shem)

Jurnalis: Samsir Ibrahim
Editor: Rusdianto

Pos terkait